Hal. 76. Diskusi tentang Desa Unik di Bali
Buatlah kelompok diskusi bersama 4-5 orang temanmu. Kemudian, jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut. Tuliskan hasil diskusi kalian dalam kotak berikut, lalu bandingkan dengan hasil diskusi kelompok lain.
- Dari bacaan Desa Unik di BaliDapa soja keunikan yang kamu dapatkan dari bacaan tersebut?
- Adakah keunikan dari daerah tempat tinggalmu? Apa sajakah itu?
Jawaban:
1. Dari bacaan Desa Unik di Bali apa saja keunikan yang kamu dapatkan dari bacaan tersebut?
Desa Trengganan terkenal dengan kesederhanaannya, Desa Trunyan memiliki adat mepasah yaitu meletakkan mayat di atas tanah atau di dalam gua. Desa Panglipuran masyarakatnya memegang teguh budaya leluhur yang turun temurun seperti pemasangan dan penurunan odalan, pelaksanaan galungan dan lain-lain.
2. Adakah keunikan dari daerah tempat tinggalmu? Apa sajakah itu?
Dalam menjawab pertanyaan kedua, masing-masing daerah mempunyai keunikan tersendiri.
Contoh jawaban Kab. Banyumas:
Keunikan yang ada di desaku antara lain kesenian Kuda Lumping. Keunikan dari kesenian tari ini yaitu adanya unsur mistis. Biasanya para penari mengalami kesurupan, kemudian melakukan atraksi kekebalan dan kekuatan. Atraksi yang biasa mereka lakukan seperti makan rumput, bunga, daging atau ikan mentah, mengupas kelapa dengan gigi, makan beling (pecahan kaca), dan atraksi kekebalan tubuh terhadap golok maupun pecut.
Hal unik lainnya yaitu adanya ritual yang dilakukan sebelum memulai pertunjukan. Biasanya seorang pawang hujan akan melakukan ritual untuk mempertahankan cuaca agar tetap cerah. Mengingat pertunjukan ini memang biasanya dilakukan di lapangan terbuka. Selain itu, kesenian kuda lumping ini biasa juga ditampilkan pada acara-acara tertentu seperti perayaan hari kemerdekaan, pesta rakyat, hajatan, dan lain-lain.
Keunikan lainya adalah tradisi Suran. Selama bulan Sura banyak orang yang mengadakan bermacam ritual untuk diri sendiri, masyarakat, sampai dengan lestarinya alam semesta. Bagi mereka yang mengadakan ritual untuk dirinya sendiri masyarakat Banyumas biasanya melakukan tirakat, juga ada yang mengadakan ruwat sukerta lan ruwat sengkala. Tujuannya membuang energi negatif yang berada dalam tubuh supaya hidup dapat sehat, selamat, dan lancar rejekinya.
Ritual yang dilaksanakan untuk keselamatan bersama berupa membersihkan makam, dilanjutkan dengan takiran yaitu makan bersama dengan alas makan conthong (daun pisang yang dibentuk) Biasanya makan bersama ini di perempatan jalan. Ritual yang berhubungan dengan kelestarian alam semesta yaitu ruwat bumi, dengan pertunjukkan wayang kulit dengan lakon Murwakala.
Masyarakat Banyumas percaya bahwa alam dan isinya harus diruwat supaya tanaman tumbuh subur dan memberikan rejeki, terhindar dari bencana dan goda, seperti banjir, gunung meletus, tanah longsor, dan lain-lain.
0 Response to "Hal. 76. Diskusi tentang Desa Unik di Bali"
Posting Komentar