Daur Hidup Fasciola Hepatica (cacing Hati) Penjelasan Terlengkap

Fasciola Hepatica (cacing Hati)


Fasciola hepatica atau cacing hati merupakan cacing parasit berbentuk pipih yang memanfaatkan inangnya untuk melanjutkan dan melangsungkan siklus hidupnya. Fasciola hepatica biasanya hidup di organ hati inangnya. Biasanya cacing hati akan hidup di hewan mamalia seperti sapi, kerbau, babi, kambing dan domba. Tapi kita juga wajib berhati-hati karena cacing hati ini dapat juga menginfeksi manusia.

Daur Hidup Fasciola Hepatica (cacing Hati) Penjelasan Terlengkap
Fasciola Hepatica (cacing Hati) 


Cacing hati memiliki inang perantara yaitu siput bercangkang yang resisten terhadadap infeksinya . selain siput, ada beberapa inang perantara lain juga seperti tumbuhan air atau tumbuhan yang sifatnya basah. Dari perantara ini selanjutnya akan menuju ke inang utama yaitu hati hewan mamalia tadi.  Cacing hati bisa menginfeksi manusia melalui hati hewan mamalia yang kita makan yang sudah terinfeksi cacing hati dan dapat menyebabkan gangguan pada hati manusia.

Daur hidup dan morfologi cacing hati (Fasciola Hepatica


Dalam klasifikasi makhluk hidup cacing tanah mempunyai klasifikasi sebagai berukit ini
Kingdom : animalia
Filum : platyhelminthes
Kelas : trematoda
Subkelas : digenea
Ordo : Echinostomida
Family : Fasciolidea
Daur hidup cacing hati yang akan kita pelajari ini kan kita bahas dari fase tiap morfologinya. Hal ini memudahkan kita untuk mempelajari siklus hidup cacing hati serta morfologi dari cacing hati tersebut. Umumnya siklus hidup fasciola hepatica (cacing hati) terdiri dari teller – larva – serkaria – metaserkaria – cacing dewasa. Berikut ini adalah penjelasan lengkap dari daur hidup fasciola hepatica atau cacing hati :


a. Telur 


Perkembangbiakan cacing hati ( fasciola hepatica ) sama seperti filum Platyhelminthes lainnya yaitu bersifat hermaprodit. Hermaprodit artinya kemampuan dapat melakukan pembuahan sendiri. Cacing hati dapat menghasilkan telur yang sangat banyak sekitar >100.000 telur dalam sekali pembuahan di dalam hati atau empedu inangnya.

Telur yang di hasilkan akan di salurkan ke empedu agar bisa keluar melewati usus besar dan anus dalam bentuk feses atau kotoran hewan inangnya. Telur akan siap menetas dan menjadi larva setelah di keluarkan dengan waktu menetasnya sekitar 8-12 bulan. Syarat agar telur bisa menjadi larva adalah kondisi lingkungan yang basah dan lembab atau tidak kering.

b. Larva (Mirasidium)


Larva cacing hati (mirasidium) memiliki cilia (rambut getar) diseluruh permukaan tubuh. Larva ynag baru menetes akan terbawa hujan sampai ke aliran air dan mencari inang baru (inang perantara) seperti siput air tawar.

Larva bisa melakukan reproduksi aseksual di dalam tubuh siput dengan cara perdogenesis dan akan membentuk larva yang banyak. Larva akan berubah menjadi sporosis saat di dalam tubuh siput.

Sporosis akan melakukan paedogenesis dan menjadi redia, begutu juga dengan redia akan melakukan paedogenesis dan menjadi serkaria. Lama dari fase larva ke serkaria adalah sekitar 10-12 hari. Cacing tanah tidak akan bersifat parasit saat berada pada siput air. Hal ini kerena siput air  atau LYmnaea spp mempunyai resisten atau ketahan terhadapa infeksi cacing hati

c. Serkaria


Serkaria adalah daur hidup dari fasciola hepatica selanjutnya. Serkaria memiliki sistem gerak pada struktru tubuh yang mirip seperti ekor kecebong. Sistem gerak ini berguna untuk bergerak dan berpindah.

Pada tahap serkaria inilah cacing tanah akan bergerak ke tumbuhan yang basah atau ke rumput yang basah untuk tinggal. Lalu serkaria akan membentuk fase metaserkaria dimana ekor atau sistem gerak yang ada tadi akan menghilang. Fase serkaria akan memiliki periode selama 5-7 minggu jika kondisi lingungan dan tumbuhan atau rumput tempat tinggalnya lembab dan basah.


d. Metaserkaria


Metasekaria adalah daur hidup dari cacing hati yang berasal dari sekaria yang telah berubah saat hidup di tumbuhan basah. Metasekaria adalah bentuk infeksi sejati cacing hati yang akan membungkus diri menjadi kista dan akan bertahan lama pada tumbuhan basah tempatnya hidup.

Kista memiliki membrane kuat yang membuatnya dapat bertahan lama hidup di rumput dan tumbuhan basah. Pada fase inilah jika ada mamalia yang memakan rumput yang di tinggali metaserkaria akan terinfeksi cacing hati seperti sapi dan kambing. Cacing hati juga dapat menginfeksi manusia jika kita memakanan tumbuhan yang ditinggali metasekaria tanpa mengolahnya dan membersihkan terlebih dahulu. Oleh sebab itu, sebaiknya kita membersihkan dengan sangat bersih dan mengolah sayuran yang akan kita makan dengan tepat agar tidak terinfeksi cacing hati.

e. Cacing hati dewasa


Saat metaserkaria masuk kedalam tubuh inangnya, maka metaserkaria akan keluar dari kista dan menjadi cacing hati dewasa. Cacing dewasa tersebut akan menembus dinding usus halus menuju rongga perut dan mengicar hati sebagai inang baru. Ukuran cacing hati sekitar panjang 2,5-3  cm dan lebar 1-1,5 cm. cacing hati (fasciola hepatica) akan menjadi parasit di hati hewan mamalia yang menjadi inangnya.

Daur Hidup Fasciola Hepatica (cacing Hati) Penjelasan Terlengkap
Daur Hidup Fasciola Hepatica (cacing Hati)


berdasarkan gambar di atas maka siklus hidup cacing hati (fasciola hepatica) adalah sebagai berikut ini:
1. Telur keluar dari dalam tubuh hewan atau manusia ke alam bebas melalui feses.
2. Telur akan menetas dan manjadi embrio saat berada di tempat basah.
3. Embrio tadi akan berkembang menjadi mirasidium atau larva bersilia di tempat basah.
4. Mirasidium akan masuk ke dalam tubuh siput air. Saat di dalam siput air, mirasidium akan menghasilkan sporokista (4a), lalu sporokista akan menghasilkan redia (4b) dan redia akan menghasilkan serkaria (4c)dengan proses pembelahan paedogenesis.
5. Serkaria akan keluar dari tubuh siput dan berenang di air pergi ke tumbuhan yang basah
6. Di tumbuhan basah serkaria akan menjadi metaserkaria. Di tumbuhan metaserkaria akan menjadi kista dan akan hidup di tumbuhan tersebut dalam waktu lama. Kista bisa bertahan lama karena memiliki membran yang kuat.
7. Tanaman yang terdapat kista tersebut dimakan oleh hewan mamalia atau oleh manusia. Manusia dan hewan yang memakannya akan akan terinfeksi cacing hati. Cacing hati tersebut akan pergi ke saluran empedu dan hati untuk menjadi inangnya.
8. Selanjutnya cacing hati akan memulai siklus hidup baru yaitu bertelur dan kembali ke fase 1. Siklus hidup ini akan terjadi secara berulang-ulang.

hanya itu materi yang dapat kami sampaikan tentang Daur Hidup Fasciola Hepatica (cacing Hati)Semoga materi dapat membantu kita agar bisa lebih berhati-hati untuk tidak terinfeksi dari cacing hati dan mengetetahui alur hidup atau siklus hidup Fasciola Hepatica (cacing Hati). Terima kasih yang sudah berkunjung. Jika ada pentanyaan silahkan tanyakan di kolom komentar. Share materi ini jika menurut anda materi ini bermanfaat

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Daur Hidup Fasciola Hepatica (cacing Hati) Penjelasan Terlengkap"

Posting Komentar