Halaman 85. Unsur-unsur Cerita Legenda Gunung Batu Habu
Unsur-unsur Cerita :
Pesan moral apa yang bisa kamu ambil dari legenda tadi?
Janganlah menyakiti hati ibumu karena beliau telah susah payah membesarkan kita dari kandungan selama 9 bulan kemudian mengasuh kita sampai besar tanpa pernah mengeluh. Dia selalu melimpahkan kasih sayang dan do`a yang tiada henti-hentinya untuk keberhasilan kita. Kesempatan tidak akan datang kedua kali, berbaktilah kita kepada orang tua selagi kesempatan itu ada di depan mata kita.
- Judul : Legenda Gunung Batu Habu
- Tema : Anak yang telah mendurhakai orang tua
- Amanat : Kita tidak boleh mendurhakai orang tua.
- Tokoh : Angui, Nini Kudampai, dan Saudagar Keling
- Perwatakan : Angui (nakal, pemalas, pemboros), Nini Kudampai (sabar, penyayang), Saudagar keling (penyayang)
- Alur : Alur Lurus
- Latar tempat : Pelabuhan
Seorang janda bernama Nini Kudampai mempunyai seorang putra bernama Angui. Suatu hari Saudagar keling melintas di depan rumah mereka, saudagar tersebut tertarik akan ketampanan Angui dan membawa Angui. Angui diasuh dan dipeliharanya, Angui menjadi lupa diri dan menjadi anak nakal, pemalas, serta pemboros. Saudagar Keling merasa tidak mampu lagi menjadi orang tua asuh Angui. Saudagar Keling itu tidak mau mengasuhnya lagi. Anguipun hidup lontang-lantung tiada arah.
Angui menanggalkan sikap malasnya dan mau bekerja membanting tulang. Beberapa tahun kemudian, berkat kerja keras dan kejujurannya dalam bekerja, ia menjadi seorang saudagar kaya. Meskipun sudah kaya, Angui sering terkenang kampung halamannya. Nini Kudampai pun mendengar kepulangan Angui dengan penuh rasa syukur dan sukacita. Namun yang terjadi Angui mengusir ibunya karena merasa malu. Merasa tidak diakui oleh anaknya Nini Kudampai memohon kepada Yang Mahakuasa supaya didatangkan topan yang mengganas. Tak berapa lama topan menggulung kapa Angui berserta anak buahnya. Kapal dan segenap isinya itu terdampar di antara Tambarangan dan Lawahan. Akhirnya, kapal dan isinya berubah menjadi batu.
Janganlah menyakiti hati ibumu karena beliau telah susah payah membesarkan kita dari kandungan selama 9 bulan kemudian mengasuh kita sampai besar tanpa pernah mengeluh. Dia selalu melimpahkan kasih sayang dan do`a yang tiada henti-hentinya untuk keberhasilan kita. Kesempatan tidak akan datang kedua kali, berbaktilah kita kepada orang tua selagi kesempatan itu ada di depan mata kita.
0 Response to "Halaman 85. Unsur-unsur Cerita Legenda Gunung Batu Habu"
Posting Komentar